- Kata itu tak bisa kucerna
Tersangkut di daun telinga
Aku mampu mendengarnya
Dengan mudah kata itu hilang
Sebelum sempat ku berfikirKata itu tak sampai di otakku
Entah apa yang salah
Sungguh aku tak mengerti
Apa arti semua ini
Lainnya
Ketika Garis Bercabang
10 Apr 2012 Tinggalkan komentar
in Puisi Tag:aku, allah, bintang, blog, bunda, catatan, catatandaris, engkau, kehidupan, Ketika Garis Bercabang, korban, kumpulan puisi, pertanyaan, Puisi, tanyakan, tertipu
HITAM
28 Feb 2012 Tinggalkan komentar
in Puisi Tag:agama, aku, allah, blog, catatan, catatan daris, catatandaris, engkau, guru, hidup, HITAM, kasih ibu, kehidupan, kerusuhan, keyakinan, kumpulan puisi, pertanyaan, Puisi, tempat terindah, tertipu, tuhan
Syirik telah menyebar
Munafik ada dimana-mana
Dosa terindah yang kita tumpuk
Azab pedih adalah kabar gembiranya
Kumpulan Puisi Korban Lumpur LapindoYang Masih Duduk Di Bangku SD Part 3
26 Feb 2012 Tinggalkan komentar
in Puisi Tag:aku, besuki, catatan, catatan daris, catatandaris, daris, engkau, guru, hidup, indonesia, kehidupan, kisah, koorporasi, korban, korban lapindo, korban lumpur lapindo, Kumpulan Puisi Korban Lumpur Yang Masih Duduk Di Bangku, lapindo, lumpur, negara, pembodohan, pemerintah, pertanyaan, Puisi, suara rakyat, tertipu
Lumpur lapindo
Lumpur bonex mania
Bakri telah didemo orang
Hai bakri
Semua orang jadi takut
Hai babi babi
Ooo salah ternyata bakri
Bukan babi babi
Burung-burung kenapa kamu pergi
Pohon-pohon telah mati
Mayit-mayit juga tenggelam Lumpur Lapindo
Keadilan untuk Munir
Keadilan untuk semua
Nasik tidak suka Lumpur Lapindo karena baunya busuk
Nasik tidak suka Lumpur Lapindo karena jahat
Rumah saya, tempat bermainku sudah tenggelam Lumpur Lapindo
Karya: Nasik siswa kelas 5 SD
Lumpur Lapindo
Pada tanggal 29 mei 2006 mulailah bencana lumpur
Warga barat tol terkena Lumpur Lapindo
Dan lumpur itu mengalirlah ke warga timur tol
Lumpur Lapindo mengalir pada saat malam hari
Datanglah seorang pejabat pak presiden
Pak presiden melihat rausan rumah yang terkena lumpur
Pohon-pohon pada mati, sawah dan beberapa hewan
Seperti ayam dan kambing
Sawah rugi besar karena tiidak bias ditanami lagi
Ikan-ikan di sungai pada mati semua
Karena yang mengalir di sungai adalah Lumpur
Bukanlah air yang bersih dan jernih
Karya: iin siswa kelas 4 SD
Kumpulan Puisi Korban Lumpur LapindoYang Masih Duduk Di Bangku SD Part 1
24 Feb 2012 Tinggalkan komentar
in Puisi Tag:aku, besuki, catatan, catatandaris, dampak lumpur lapindo, daris, engkau, indonesia, kehidupan, kekesalan, kisah, koorporasi, korban, korban lapindo, korban lumpur lapindo, Kumpulan Puisi Korban Lumpur Yang Masih Duduk Di Bangku SD, lapindo, lihatlah kami, lumpur, lumpur lapindo, marah, negara, pemerintah, pertanyaan, porong, sidoarjo, tanyakan, teriakan kami, tertipu
Berikut ini adalah puisi karya tangan-tangan mungil korban Lumpur Lapindo yang masih duduk di bangku SD. Puisi ini mereka tulis setahun yang lalu dan saya baru teringat ketika membuka binder yang terselip di tumpukan buku dalam kardus. Ini adalah ungkapan mereka. Suara hati mereka dan jeritan mereka yang mungkin tak terdengar oleh kita. Bahkan mungkin memang sengaja tak didengar oleh para penguasa negri yang “makmur,damai dan sejahtera” ini.
Untaian kata yang meraka tulis ini sejenak membuat saya tersenyum. Lugu dan marah. Itulah yang saya tangkap. Mereka masih lugu dalam menulis untaian kata tersebut. Dan mereka marah dengan keadaan yang telah terjadi.
selamat membaca…..
Lumpur Lapindo Yang Kejam
Pada tanggal 29 mei 2006
Datanglah Lumpur Lapindo yang kejam
Pada hari itu dimulailah penderitaan
Dan aku sangat sedih
Lumpur Lapindo ulah manusia
Namanya Pak Bakri Lainnya
Bercak
19 Feb 2012 Tinggalkan komentar
in Puisi Tag:aku, allah, bercak, blog, bunda, catatan, catatandaris, daris ilma, engkau, kehidupan, kisah, korban, Puisi, tanyakan, tertipu
Bercak di kegelapan malam
Tak kan bisa dilihat
Jika kau masih terbawa
Oleh semilir angin
Lihatlah
Diam di tempat
Dan rasakan
Kini apa yang kau lihat?
Hitam?
Putih?
Merah?
Ataukah hijau?