Sulaiman dan Deretan Penjual Buku Aspal Yang Ramai Pembeli


Pak Sulaiman Dan Tumpukan Buku Yang Ia Jual

Pak Sulaiman Dan Tumpukan Buku Yang Ia Jual

16 juli 2012. Ini sudah hampir setahun yang lalu ketika saya diajak oleh teman-teman untuk membeli buku di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Sampai di Kwitang saya terkejut dengan banyaknya penjual buku disepanjang  trotoar jalan. Seperti kampung buku. Dimana-mana bisa kita temui penjual buku. Ketika masuk ke salah satu toko buku, saya berfikir seperti di toko buku yang pernah saya temui yaitu hanya ada satu penjual di satu toko. Tapi disini beda. Dalam satu toko buku ini terdapat sekitar 26 penjual buku atau pedagang. Di toko ini setiap pedagang diberikan tempat sekitar 1 x 2 meter. Pembatas antara satu penjual dengan penjual lainnya ya dari tumpukan buku-buku itu. Menarik bukan?

Sulaiman adalah pedagang yang saya datangi. Ini adalah saran dari teman saya. Menurutnya, harga buku yang dijual oleh Sulaiman lebih murah dibandingkan harga di pedagang lain. Saya mulai mengamati beberapa buku yang ia jual.

Hmmmm… Banyak sekali judul buku yang menarik. Sambil melayani pembeli yang lain, Sulaiman mengambilkan beberapa buku yang saya inginkan. Dilihat dari caranya melayani para pembeli, ia adalah orang yang sabar dan telaten.
Ia begitu hafal letak buku yang diinginkan oleh pembeli. Dengan cepat ia mengambil buku yang dicari dan memberikannya kepada pembeli.

 “Kalau saya belinya 85 ribu gimana saya jualnya? Sudahlah. 50 ribu saja.” Tawar salah satu pembeli kepada Sulaiman. Ia menolak harga yang ditawarkan si pembeli. Menurutnya, buku dengan judul Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammmad Husain Haekal ini sudah ia jual dengan harga yang sangat murah.

“Harga buku ini sudah sangat murah dibandingkan kalau kita membeli di gramedia dengan harga 150.000 per buku.”  ucapnya pelan.

Pembeli tetap menginginkan buku tersebut dengan harga 50 ribu.

“Saya sudah punya literatur kalau harga buku ini cuma 50 ribu.” Ucap pembeli.

Sulaiman ingin mengetahui literatur yang dibicarakan oleh si pembeli namun si ppembeli tidak bisa menunjukkan literatur  yang ia katakan.

Tawar menawar berhenti.

Sulaiman megarahkan perhatiannya ke pelanggan lain yang sudah duduk untuk memilih buku yang akan dibeli.
Sulaiman mulai menjadi penjual buku sejak tahun 1986 hingga sekarang. Sebelumnya ia menjual buku di pinggir jalan. Kini ia sudah bisa menyewa tempat di Jln Keramat Raya No 14 A Kwitang, Jakarta Pusat.

Sulaiman dan Salah Satu Pelanggan

Sulaiman dan Salah Satu Pelanggan

Berbicara tentang pelanggan ia mengatakan bahwa sudah ada 200 pelanggan yang tersebar ke berbagai pelosok negri diantaranya Sulawesi, Papua, Kalimantan, Sumatra dan Jawa Barat.

Sedikit bercerita tentang Sulaiman. Sewaktu muda, ia mempunyai keinginan menjadi penyanyi dangdut seperti Rhoma Irama. Namun  karena kondisi penyanyi dangdut saat itu kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat akhirnya ia bekerja di PLN di bagian instalasi. Pekerjaan itu tak banyak membantu menutupi kebutuhan ekonomi yang semakin mahal. Salah satu temannya menyarankan untuk menjadi penjual buku. Dan hal itu ia lakukan hingga saat ini. Menjadi penjual buku ternyata membawa banyak manfaat baginya. Ia bisa mengetahui banyak hal dari membaca buku.

Buku-buku tersebut ia dapatkan langsung dari penerbit. Ia juga mengambil beberapa buku dari koperasi. Tapi sekarang ia tidak membeli buku di penerbit langsung dengan alasan agar harganya lebih murah.

Keuntungan yang ia ambil tidak banyak. Maksimal 5000 dan minimal 2000 tergantung ukuran dan kualitas buku.

Di tahun ajaran baru ia bisa mengais keuntungan sebesar 1.000.000 per harinya. Jika di hari-hari biasa ia bisa mendapatkan 200.000-300.000. Menurutnya, keuntungan yang ia peroleh sudah lebih dari cukup untuk biaya sekolah kedua anaknya.

Selain buku-buku umum, Ia juga menjual buku pelajaran tingkat SD, SMP dan SMA. Hanya saja buku-buku tersebut adalah buku bekas dan ia menjualnya dengan harga 5000 per buku.

Cukup lama saya berada di tempat Pak Sulaiman. Setelah sedikit membaca beberapa buku akhirnya saya membeli delapan buku yang menurut saya menarik.

Ini adalah beberapa perbandingan harga buku yang saya beli di Pak Sulaiman dengan harga yang ada di http://www.belbuk.com

Daftar Perbandingan Garga Dari Buku Yang Saya Beli

Daftar Perbandingan Garga Dari Buku Yang Saya Beli

Selisihnya cukup banyak bukan?
Membeli buku di daerah Kwitang atau di Pak Sulaiman lebih terjangkau. Belum lagi satu buah buku sebagai bonus yang diberikan Pak Sulaiman kepada saya.

Buku-buku Yang Saya Beli DI Pak Sulaiman

Buku-buku Yang Saya Beli DI Pak Sulaiman

“Alasan saya menjadi penjual buku untuk membantu anak-anak sekolah, mahasiswa dan masyarakat umum agar bisa mendapatkan buku dengan harga murah dan kulitas hampir sama dengan aslinya. Agar minat baca masyarakat juga bertambah dengan adanya buku murah.”  ungkap Sulaiman.

Seperti yang sudah saya bicarakan sebelumnya bahwa buku-buku yang dijual disini tidak semuanya palsu. Tapi jika kita ingin mencari buku zaman dulu atau buku langka zaman dulu, Kwitang bisa jadi alternatif untuk mencari buku yang kita inginkan.

8 Komentar (+add yours?)

  1. kredit tanpa agunan
    Mei 12, 2014 @ 18:43:08

    hebat ya masih ada yg peduli terhadap pendidikan
    patut di contoh gan
    terimakasih

    Balas

  2. Trackback: Mencari Buku Bekas di Jakarta dan Sekitarnya (Jabodetabek) - Imaji Kata : Blog Buku & Sastra
  3. asriani z
    Feb 09, 2015 @ 20:16:06

    bisa minta cpnya pak sulaiman? Saya lagi mencari buku novel yg ternyata penerbitnya udah bangkrut. Barangkali beliau menjual buku novel yg saya cari.

    Balas

  4. Meily Kuroba
    Mei 21, 2016 @ 13:52:34

    boleh minta alamat penjual buku nya mbak/mas??

    Balas

  5. agita
    Feb 01, 2017 @ 19:45:28

    Kalo malam hari buka gak ya kira”??

    Balas

Tinggalkan komentar